"Gantungkan mimpi 5 cm di depan kening kamu..." - Zafran
5 CM adalah buku setebal 381 halaman dengan penjualan terbaik sejak rilis pada tahun 2005 silam ketika era Teenlit begitu booming. Kabar proses adaptasinya memang sudah terdengar sejak awal tahun 2010. Namun baru 2 tahun kemudian novel tulisan Donny Dhirgantoro ini akhirnya rilis juga dalam format layar lebar.
Genta (Fedi Nuril), Ian (Igor Saykoji), Arial (Denny Sumargo), Riani (Raline Shah) dan Zafran (Junot) adalah lima sahabat yang kemana-mana selalu bersama. Pada suatu hari mereka memutuskan keluar dari rasa nyaman masing-masing sebelum bertemu kembali 3 bulan kemudian di tempat yang pada akhirnya mengubah perspektif hidup mereka selamanya.
Jujur saja, saya belum sempat menuntaskan membaca novelnya karena tidak tertarik dengan cara bertutur Donny yang terlalu bertele. Namun saya sangat excited menyambut kehadiran filmnya. Hingga pada suatu malam Rizal Mantovani dengan hebatnya membuat saya merinding dan menangis di saat yang sama. Terlebih karena tidak membaca novelnya sampai tamat, saya surprise menyadari twist ending yang begitu manis.
5 CM adalah film yang baik dan luar biasa. Seluruh aspek dalam film ini dibuat dengan hati. Tak salah bila saya, dan harusnya kamu juga, mengapresiasinya dengan hati. Tak ada yang perlu diragukan dengan akting keenam bintang utamanya. Semua tampil sesuai porsi dengan chemistry yang begitu alami. Chemistry yang jarang saya temui di film Indonesia belakangan.
Hal tersebut didukung oleh kemampuan Rizal dalam menerjemahkan tulisan Donny bersama Sunil Soraya dan Hilman Mutasi menjadi sajian visual yang begitu memikat seperti biasa: cantik a la video klip. Namun entah kenapa saya tak begitu meributkan kebiasaan sutradara PUPUS ini toh hasilnya malah membuat film produksi Soraya Intercine Film setelah CHIKA (2008) tersebut menjadi lebih memukau. Jangan lupakan balutan musik dari Nidji yang membuat emosi filmnya lebih terasa.
5 CM memang masih memiliki kesalahan minor seperti naskah yang sedikit bawel but I don't care. Just trust me, 5 CM adalah film akhir tahun yang begitu hebat dan patut diapresiasi lebih. Pengalaman sinematis yang jarang saya temui di dalam bioskop. Di mana saya bisa tertawa terbahak dan diaduk emosinya bersama penonton lain dalam dua jam durasinya.
Dijamin setelah menonton film ini kalian bakal dibuat ngiler ingin pergi ke Mahameru dan melihat keindahan sudut bumi Indonesia yang penuh daya. Hingga kemudian menghargai Indonesia sebagai tanah tumpah darah yang tak boleh ditinggalkan, apalagi disakiti. tanah tumpah darah yang tak boleh ditinggalkan, apalagi disakiti.
Post a Comment